Yo.. minna san..
Ga terasa udah memasuki bulan oktober aja yah..
Hehehe.. dan di bulan ini..
Aku bertambah tuaaaaa.. T^T
Readers : ngomong apa sih nih anak .. =="
Okeh kali ini kita bakal ngebahas sekilas tentang jenis-jenis pedang yang ada di negri sakura..
Jepaaaannngggg..!! ( ^o^)/
Yosh, cekidot..!!
Klasifikasi Sederhana yang di lakukan di jepang biasanya di tentukan berdasarkan panjangnya dimana satuan panjangnya adalah “shaku” (1 shaku kira-kira sekitar 30,3 cm)
Meski namanya Pedang Tanto Sebenere Tanto ini lebih cocok di sebut pisau bukan pedang. Ukurannya aja hanya 25 cm. Pedang Tanto biasanya yang gunain perempuan minna untuk melindungi diri. Mereka biasanya menyimpan Tanto di balik obi kimono mereka. Kalo minna udah pernah nonton film jepang yang judulnya "Shinobi Heart Under Blade" pasti tau dong ketika, Oboro nyimpen Tanto di balik kimononya!! dan ia gunakan untuk membunuh pacar sekaligus musuhnya Genosuke karna tuntutan hukum dari para samurai.

Salah satu jenis hachiwara ditempa dengan belati yang tajam, untuk menangkis pedang lawan, untuk menghubungkan kabel dari baja atau helm, atau seperti pembuka kaleng untuk pelat baja yang terpisah. Bagian titik yang tajam bisa menembus daerah yang tidak dilindung seperti daerah ketiak. Pisau jenis hachiwara berbentuk meruncing persegi dengan besi atau baja yang melengkung dengan kait di ujung belakang. Dalam pertempuran bisa menangkis dan menangkap pisau dengan pengait, seperti jitte. Beberapa hachiwara jenis ini dipasang dalam model sebuah tanto dengan koshirae.

Wakizashi Pedang samurai yang berukuran antara 30 - 60 cm terlalu kecil untuk ukuran pedang tapi juga terlalu besar untuk ukuran pisau. pedang ini biasanya digunakan sebagai secondary Weapon Oleh para samurai minna selain sanjata utama mereka Katana!! meski kecil pedang wakizashi ini cukup tajam loh. Yang suka sama anime ataupun Game Final Fantasy pasti tau dong sama Yojinbo, seorang pendekar pedang yang mampu membelah apa saja!! karakter itu menggunakan pedang wakizashi ini.
Pedang Kodachi/Dual Kodachi lebih panjang dari Wakizashi,
tapi lebih pendek dari pedang Katana. Biasanya pedang ini digunakan sebagai
perisai hand to hand combat. Karena tidak sepanjang Katana (kurang
dari 2 Shaku) maka tidak menyalahi aturan pada zaman Edo, sehingga
boleh dibawa oleh orang-orang biasa (dulu hanya para samurai yang boleh membawa
pedang). Pedangnya cukup ringan untuk memudahkan penggunanya bergerak lincah.
Pedang Katana merupakan pedang khas Ninja. Setiap Ninja
mempunyai Katana dipunggung mereka. Pedang ini merupakan pedang umum dengan
panjang 70-80cm, tipe single-edge dan melengkung. Para Samurai pun
membawa pedang ini untuk merepresentasikan status sosial mereka. Biasanya
dibawa berpasangan dengan Wakizashi atau Tanto yang digunakan untuk close-quarter
combat dimana Katana digunakan untukopen-quarter combat.
Pedang satu ini yaitu jenis yang tak serupa dengan pedang
lainnya. Pedang ini tidak melengkung tapi lurus seperti pedang korea. Tsurugi
merupakan pedang tipe broadsword, lebih berat dibanding pedang lainnya.
Sangat cocok untuk menghadapi lawan bertameng ataupun berarmor tebal.
Pedang ini sama seperti Katana, hanya saja tidak melengkung
tapi lurus. Chokuto ditemukan sebelum zaman Heian,
sebelum orang Jepang menemukan teknik melengkungkan pedang. Karena pedang ini
lurus maka sulit digunakan dan jarang dipakai dalam pertempuran. Setelah
ditemukannya Katana, Chokuto tetap diproduksi tapi kebanyakan berfungsi
sebagai ceremonial sword.
Pedang ini digunakan oleh para Ninja selain Katana. Ringkas
dan ringan membuat pedang ini mudah dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar
antara Katana dan Ninjato terletak pada desainnya. Ninjato bentuknya lurus
tidak melengkung seperti Katana.
Tachi adalah sejenis pedang Jepang yang lebih melengkung dan
sedikit lebih panjang daripada katana. pedang disebut tachi jika digantung pada
obi dengan sisi tajam mengarah ke bawah, dan pedang yang sama disebut katana
jika dibawa dengan sisi tajam mengarah ke atas dan diselipkan pada korset.
Pedang model tachi akhirnya tak dipakai lagi dan digantikan oleh katana.
Sementara itu, pedang model daitō (pedang panjang yang lebih dulu ada daripada
katana), panjang rata-rata mata pedangnya sekitar 78 cm (lebih panjang dari
katana yang panjang rata-ratanya sekitar 70 cm). Berlawanan dengan cara
tradisional membawa katana, tachi dikenakan dengan sisi tajam mengarah ke bawah
dan biasanya dibawa pasukan kavaleri.
Variasi dari panjang rata-rata tachi dibedakan dengan awalan
ko- untuk tachi berukuran pendek dan ō- untuk tachi berukuran lebih panjang.
Sebagai contoh, tachi model shōtō yang panjangnya hampir sama dengan wakizashi
disebut kodachi. Pedang tachi terpanjang yang disebut ōdachi dari abad ke-15
berukuran panjang lebih dari 3,7 meter (panjang mata pedangnya 2,2 m) namun
tachi model ini diperkirakan hanya digunakan pada upacara-upacara. Pada tahun
1600-an, banyak tachi kuno diperpendek menjadi katana. Hampir seluruh pedang
tachi yang sekarang ada termasuk jenis o-suriage. Jadi, jarang sekali terdapat
pedang tachi ubu yang asli dan bertanda tangan.
Panjang pisau uchigatana selama tahun 1500 bisa
dikatakan 60 cm tidak lebih dari 70 cm, dengan Sugata, dan Saki-Zori,
dan dapat digunakan sebagai salah satu pedang tangan karena kasane dengan
ketebalan yang tipis dan nakago yang pendek sehingga relatif ringan.
Berbeda dengan tachi, uchigatana dikenakan di
sabuk, dan biasanya menjadi sedikit lebih kecil dari tachi merupakan
perbedaan utama antara tachi dan uchigatana tersebut.
Uchigatana menjadi populer karena beberapa alasan,
uchigatana itu lebih nyaman untuk dipakai, juga dengan frekuensi pertempuran
pada kaki dan kebutuhan untuk kecepatan di medan perang, dan merupakan
alasan utama uchigatana diterima dengan cepat dan menunjukkan bahwa pada medan
tempur telah tumbuh dalam intensitas. Karena uchigatana yang lebih pendek
dari tachi, bisa digunakan di tempat terbatas, seperti di dalam sebuah gedung.
Pedang ini sangat panjang bahkanmenjadi pedang terpanjang
dengan panjangnya hampir 80cm. Pedang ini tidak cocok untuk pertarungan jarak
dekat, karena menyulitkan pengguna untuk bergerak gesit. Pedang ini berguna
untuk membelah pasukan berkuda. Walaupun sebenarnya tidak cocok untuk close
combat, tapi pembuatan pedang ini masuk dalam kategori sulit, sehingga
merupakan pedang langka.
Nagamaki adalah pedang panjang dengan pisau yang bisa
mencapai 2 meter atau lebih dan pegangan dengan ukuran panjang yang sama dengan
pisau. Pisau yang bermata tunggal dan bisa menyerupai naginata, namun
perbedaan utama bagaimana pisau yang dipasang adalah bahwa pegangan (tsuka)
dari nagamaki itu bukan poros kayu sederhana seperti di naginata, melainkan
dibuat lebih seperti ganggang katana. Bahkan nama "nagamaki"
disebut juga dengan ("pembungkus panjang") karena tradisi seperti
menangani pembungkusan. Pegangan nagamaki dibungkus dengan kulit atau sutra
dengan cara saling silang, sangat mirip dengan pembungkus yang dibuat pada
katana. Nagamaki ini dianggap berevolusi dari nodachi atau ōdachi pedang
yang dijelaskan dalam literatur abad keempat belas dan
sumber bergambar.
Bokken adalah pedang seukuran katana yang terbuat dari kayu,
biasanya dipergunakan untuk berlatih. jika di klasifikasikan sendiri
sub-klasifikasi contohnya suburito(untuk yang ini saya juga bingung loh),bokken
di gunakan untuk latihan memotong menggunakan pedang. Oh ya ngomong ngomong,
Miyamoto Mushashi terkenal karena dalam pertarungan yang sesungguhnya ia sering
menggunakan bokken padahal lawannya benar-benar serius dengan senjatanya (mereka
menggunakan katana, yari, bahkan ada yang menggunakan Nodachi)
Sebuah naginata terdiri atas batang kayu dengan mata pisau
melengkung di ujungnya, itu mirip dengan guan dao dari
Cina atau di Eropa disebut glaive. Naginata memiliki
bagian pedang seperti tsuba antara pisau dan poros
ketika dipasang dalam koshirae. ukuran Naginata 30 cm
sampai 60 cm dan ditempa dalam cara yang sama seperti pedang tradisional
Jepang. Pisau memiliki bagian panjang (nakago) yang dimasukkan ke dalam
poros Nagaye atau Ebu.
Yari yang ditandai dengan pisau lurus
dengan panjan beberapa sentimeter, sampai 3 meter atau lebih
panjang. Bilah tersebut terbuat dari baja yang sama (tamahagane) bahwa
pedang tradisional Jepang dan panah kepala yang ditempa dengan cara yang sama,
dan sangat tahan lama. Sepanjang sejarah banyak variasi dari pisau yari
diproduksi dengan lurus, sering dengan tonjolan pada bagian tengah pisau. Pisau
Yari selalu memiliki tang sangat panjang (nakago); biasanya nagako akan lebih
lama dari bagian tajam pisau. Nakago ini menonjol ke bagian dalam yang berongga
pegangan ditegakkan (tachiuchi atau tachiuke) membuat poros sangat
kaku sehingga hampir tidak mungkin untuk pisau jatuh atau hancur.
Pedang ini (lebih cocok di bilang sebilah besi tajam) dengan
panjang 2 meter dan lebar ½ meter apakah mungkin ada? ternyata pedang itu
bukanlah fiktif di jepang zanbato memang pernah di gunakan tapi sangatlah tidak
efektif karena sangat berat dan besar untuk menggunakannyapun harus di angkat
oleh 2 orang tapi kekuatannya tidak perlu di ragukan lagi seekor kuda bisa
terbelah dengan 1 tebasan.
Yosh..
Gimana..? Keren banget yah.. XD
Jadi pengen punya katana deh..
Hehehe.. Okeh.. Minna san mata neee ~ ( ^o^)/
Gimana..? Keren banget yah.. XD
Jadi pengen punya katana deh..
Hehehe.. Okeh.. Minna san mata neee ~ ( ^o^)/